Tak terasa sebentar lagi umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha, namun sayangnya Covid-19 masih belum pergi juga. Justru saat ini kasus Covid malah semakin meningkat tajam. Hal ini tentu saja mempengaruhi proses pelaksanaan ibadah qurban umat muslim.
Ingin ikut berkurban pun jadi berpikir dua kali. Khawatir apakah pelaksanaannya bisa berjalan lancar, apakah proses penyembelihan hewan kurbannya telah mematuhi protokol kesehatan, apakah daging kurbannya aman hingga ke tangan penerima dan masih banyak lagi ke khawatiran lainnya.
Namun beruntungnya, di tengah-tengah kekhawatiran tersebut saya mendapatkan sebuah solusi. Yaps, beruntung sekali pada tanggal 22 Juni, saya mengikuti event virtual bertajuk “Desaku Berqurban”.
Apa saja yang dibahas pada event virtual “Desaku Berqurban” dan bagaimana solusi aman berqurban di tengah pandemi ini? Simak terus artikel yang saya rangkum dari event virtual tersebut ya..
Bahagia Bersama Superqurban dan Desaku Berqurban
Event virtual Desaku Berqurban ini diisi oleh Nur Efendi selaku CEO Rumah Zakat dan juga Adhin Abdul Hakim selaku Relawan Rumah Zakat.
Nur Efendi, selaku CEO Rumah Zakat mengatakan bahwa makin tingginya kasus Covid-19 di Indonesia membuat kita harus selalu waspada. Selain itu, kasus Covid yang melonjak juga berpengaruh pada berbagai kebijakan terkait Idul Adha, seperti dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban dan sebagainya demi mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Oleh karena itu, sebagai solusi agar bisa beribadah namun tetap aman, Rumah Zakat menghadirkan program Superqurban dan Desaku Berkurban. Superqurban merupakan program optimalisasi qurban dengan mengolah dan mengemas daging qurban menjadi ketahanan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet atau rendang. Sementara Desaku Berkurban merupakan penyaluran hewan qurban ke desa-desa minim pequrban.
Lebih lanjut, Nur Efendi mengatakan bahwa program Superqurban ini sangat aman karena Pro Kesehatan, Pro Syariah dan Pro Manfaat. Dengan berkuraban melalui Superqurban diharapkan bisa menjadi solusi untuk menjauhi kerumunan dan menekan lonjakan Covid-19.
Bagaimana proses pelaksanaan Superqurban?
Dalam pelaksanaannya, Rumah Zakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat proses pengelolaan Superqurban. CEO Rumah Zakat, Nur Efendi juga menjelaskan bahwa semua proses pengelolaan qurban, mulai dari penyembelihan, boning, deboning hingga pengemasan menjadi kornet atau rendang dilakukan sesuai standar prokes pada hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik. Pun seluruh sumber daya yang terlibat sudah dipastikan kesehatannya serta tidak ada kerumunan dalam prosesnya.
Adapun proses Superqurban adalah sebagai berikut :
- Menentukan hewan qurban pilihan
- Penyembelihan hewan qurban sesuai protokol kesehatan Covid-19
- Produksi kornet dan rendang qurban sesuai protokol kesehatan Covid-19
- Distribusi hewan qurban ke pelosok Indonesia
Alokasi Distribusi Superqurban
Superqurban telah hadir sejak tahun 2020, dan untuk alokasi pendistribusiannya, Superqurban dialokasikan untuk hak pequrban, masyarakat terdampak pandemi, desa berdaya, daerah rawan pangan serta daerah bencana.
Menariknya, Superqurban ini memiliki manfaat yang lebih luas karena diolah menjadi makanan yang memiliki daya tahan lama seperti kornet dan rendang sehingga distribusinya dapat dilakukan sepanjang tahun. Dengan demikian, Superqurban bisa menjadi ketahanan pangan bagi Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit seperti bencana alam, daerah rawan pangan hingga pandemi Covid-19.
Desaku Berqurban Untuk Desa Minim Pequrban
Bila Superqurban merupakan proses pengolahan hewan qurban, maka Desaku Berqurban merupakan penyaluran hewan qurban ke desa minim pequrban. Tujuannya adalah agar masyarakat desa yang jarang merasakan daging, dapat menikmati hidangan istimewa di hari raya, sekaligus juga memberdayakan para peternak di desa.
Nur Efendi memaparkan bahwa pada tahun 2020 terdapat 3066 pequrban yang menitipkan hewan qurban dalam program Desaku Berqurban untuk dibagikan kepada 23.027 penerima manfaat yang ada di desa.
Sementara untuk tahun 2021 ini sudah ada para peternak di 100 titik Desa Berdaya Agrobisnis binaan Rumah Zakat yang menyediakan hewan qurban untuk program Desaku Berqurban. Lebih lanjut, Nur Efendi menargetkan 20.000 pequrban yang berpartisipasi dalam program Superqurban dan Desaku Berqurban. Tujuannya tentu saja agar semakin banyak masyarakat yang terbantu dari program ibadah qurban.
Pengalaman Adhin Abdul Hakim Sebagai Relawan Rumah Zakat
Pada event virtual ini, Adhin Abdul Hakim selaku relawan Rumah Zakat juga membagikan pengalamannya saat membagikan dan menyalurkan Superqurban ke daerah-daerah pelosok Indonesia.
Mas Adhin dan tim mendapat kesempatan untuk menyalurkan Superqurban di daerah pedalaman Sulawesi Selatan, tepatnya di Dusun Pattiro.
Menurut Mas Adhin, masyarakat di Dusun Pattiro tidak pernah menikmati daging qurban. Jelas aja sih, karena akses menuju desa tersebut sangat sulit, bahkan Mas Adhin dan tim harus menyebrangi sungai tanpa adanya jembatan. Jadi benar-benar melewati sungai tersebut dan harus menunggu saat debit air tenang dan tidak terlalu tinggi agar mudah dilalui. Luar biasa banget ya..
Mas Adhin pun ikut senang sekali merasakan sukacita masyarakat setempat menikmati daging Superqurban. Menurut mas Adhin, pengolahan daging Superqurban ini sangat tepat sekali karena daging lebih awet dan tahan lama, bahkan expirednya sampai 3 tahun sehingga memudahkan masyarakat saat mengkonsumsinya. Pun masyarakat setempat bisa menyimpan daging qurban dalam waktu lama meskipun tidak ada kulkas.
Pengolahannya pun mudah sekali, tak perlu menambahkan berbagai bumbu-bumbu yang ribet. Masyarakat bisa langsung mengkonsumsinya dengan nasi hangat atau dibikin nasi goreng rendang. Duh, enak, simpel dan praktis ya kan?
Dari sini, mas Adhin pun menyadari bahwa masih banyak daerah di pelosok-pelosok Indonesia yang sangat jarang menikmati daging sapi. Mungkin banyak yang memiliki hewan sapi, tapi tidak untuk dikonsumsi sendiri melainkan untuk dijual kembali sebagai sumber penghasilan mereka.
Menarik sekali ya pengalaman mas Adhin. Dari pengalaman beliau menyadarkan kita bahwa ternyata masih banyak masyarakat desa yang luput dari bantuan serta jarang mendapatkan jatah daging qurban. So, program Superqurban ini benar-benar menjadi solusi tepat untuk berbagi kebaikan di momen Idul Adha.
Maka itu, yuk mari kita sama-sama ikut berpartisipasi dalam program Superqurban. Caranya, teman-teman bisa akses saja web Rumah Zakat, lalu pilih hewan qurban yang diinginkan atau bisa juga melalui marketplace kesayangan kalian loh..
Yuk, berbagi kebaikan Idul Adha hingga ke pelosok negeri bersama Superqurban dan Desaku Berqurban.
Salam,
Wahh iya bentar lagi udah mau idul adha ya mbak, aku ga merayakan sih jd ga ngeh, tp wlpn aku non muslim, aku selalu dpt jatah daging dari RT atau RW hihihi, aku kebagian.
ReplyDeleteAlhamdulillah mba, ikut menikmati yaa.. :)
DeleteOh iya sebentar lagi lebaran idul Adha ya mbak.
ReplyDeleteMemang sih masih banyak masyarakat desa terutama daerah terpencil yang belum merasakan makan daging qurban.
Solusinya ikut Superqurban agar pendistribusian daging kurban merata ya mbak.😀
betul mas.. jangan lupa ikutan ya.. hehe
DeleteDaging mahal bisa jadi makan ini hanya sebulan sekali. Superqurban solusi berkurban tanpa harus ribet milih kambing
ReplyDeleteiya, mba. bahkan orang pelosok hampir gak pernah makan daging
DeleteSebentar lagi masuk Idul Adha. Masyaallah selalu salut sama para relawan, Mas Adhin juga inspiratif. Semoga desa-desa yang kurang pequrban bisa merasakan keberkahan qurban melalui program ini ya.
ReplyDeleteAmiiinnn.. :)
Deleteah iya yaa baru nyadar nih bentar lagi idul adha yaaaa, superqurban jadi solusi banget yaaa nggak harus ribet ke sana dan ke sini soalnya nih praktis banget
ReplyDeletebetul mba.. aman juga jadinya.
DeleteNah, superqurban ini emang praktis banget, sudah terpercaya dari Rumah Zakat langganan orang tuaku kalo berqurban.
ReplyDeleteDan salut banget dengan programnya di masa pandemi begini, desaku berqurban semoga sukses ya, buat Mas Adhin juga terima kasih sudah berbagi pengalaman.
wih manteb, udah langganan qurban di rumah zakat ternyata..
DeleteAlhamdulillah tiap tahun Rumah Zakat menyelennggarakan super qurban ya mbak, semoga dapat memberikan kebahagiaan kepada kaum dhuafa dan anak yatim dalam menyambut idul adha
ReplyDeleteAmiiinnn.. semoga pembagiannya merata ya mba..
DeleteWah idul adha pas tgl 20 ya? Masih pembatasan. Kok belum cari info nih gimana pelaksanaannya di kampung. Bookmark artikel ini dulu siapa tau perlu.
ReplyDeleteaku juga belum ada info nih di lingkungan rumah..
Deleteemang paling aman lewat dompet dhuafa ya..
Bagus banget program dari Superqurban ini apalagi hasil dagingnya sudah diolah jadi makanan yang lebih awet kaya kornet dan rendang. Kalau distribusi agak lama, tetap aman ya
ReplyDeleteiya.. dan masyarakat desa gak perlu modal lagi buat ngolahnya mbaa.. harga bumbu2 juga mahal ya kan..
DeleteSalah satu solusi berqurban di masa pandemi lewat Superqurban dr Rumah Zakat. Semoga program desaku berqurban lancar pelaksanaannya, dan banyak yg terjangkau oleh distibusi olahan daging qurbannya.
ReplyDeleteAmiiinn.. Amiinn.. :)
DeleteIkut bahagia karena perjuangan lembaga yang mengusahakan pembagian daging kurban ke pelosok dan ke tempat yang sulit akses akan memberi kebahagiaan tersendiri untuk mereka. Bagus banget program dari RZ Superqurban ini moga kurban tahun ini juga bisa terus dimudahkan dalam prosesnya. Aamiin
ReplyDeleteAmiinnn ya Allah.. :)
Deletemeskipun di masa yang sangat sulit dan penuh keterbatasan ini, kita bisa tetap terus berbagi dengan sesama di saat istimewa ini ya
ReplyDeletebener banget mbaa..
DeleteAKu suka dengan program yang dijadikan kornet dan rendang, ngebantu banget penerima kurban ya karena sudah diolah juga bagus untuk ketahanan pangan nih...
ReplyDeletelebih praktis ya mba..
DeleteProgram Super Qurban memang sungguh super yaa..
ReplyDeleteSangat bermanfaat bagi lokasi-lokasi desa pelosok yang biasanya jarang tersentuh oleh lembaga seperti Rumah Zakat begini.
Salut sama Rumah zakat dan tim.
Barakallahu fiikum.
Semoga semakin menebarkan manfaat yang lebih luas lagi.
Amiinnn.. :)
DeleteGak terasa sebentar lagi Idul Adha, wah bagus sekali program dari rumah zakat ini ya. Daging kurban diolah terlebih dahulu, sehingga memudahkan penerimanya bisa langsung konsumsi
ReplyDeletebener mba.. jadi lebih praktis
DeleteSuka dengan program-program Rumah Zakat yang inovatif. Jangankan di pelosok, di kota besar saja banyak warga yang mencari tempat pembagian daging qurban, nantinya setelah dapat mereka jual biar dapat uang.
ReplyDeleteBener banget harus ads pemerataan. Pernah juga dulu baksos di pelosok yang jarang ada pequrban. Warga yang mendapat manfaat pun terlihat bahagia.. ����
eh serius dijual mbaa.. ?
Deletesenang yaa banyak penyalur qurban yang amanah. semoga dengan ini banyak umat muslim yang tidak kesusahan untuk berbagi dan berqurban. apalagi sekarang kan dibatasi yaa.. nanti iduladha juga tidak bisa solat di masjid dan melihat dengan bebas pemotongan hewan qurban.
ReplyDeleteiya mba sedih yaa..
Deletemoga superqurban ini bisa jadi solusi yang efektif
Iya nih, kebayang gimana gitu ya ntar pas pelaksanaan Qurban orang pada ngumpul2 di masa pandemi gini. Mendingan ikutan ini aja ya. Lagian pembagian kurbannya juga bisa disalurkan ke daerah2 yang minim kurban. Lebih merata dan semua merasakan indahnya faedah kurban.
ReplyDeletebeneerr bangeeettt..
DeleteDi masa seperti sekarang, adanya program superqurban dari rumah zakat ini sangat memudahkan lho, bagi kita yang mau berbagi dan bagi yang menerima. Apalagi dagingnya juga diolah dulu, aku rasa ini jauh lebih aman untuk sakit ini
ReplyDeletebener mba..
DeleteIdhul Adha kian dekat, semoga masih bisa sholat Ied meskipujn jaga jarak. Begitupula dengan penyembelihan hewan ternak, entah masih bisa apa nggak. Apa yang dilakukan oleh Rumah Zakat patut diapresiasi dengan memberikan daging dalam kemasan sehingga bisa tahan lama dan dapat dikonsumsi masyarakat pelosok
ReplyDeletebetul mba.. semoga program ini bisa jadi solusi efektif
DeleteAku pernah denger nih rumah kurban, yg produk daging kurbannya dibuat jadi lebih awet. Bagus sih, jadinya juga LBH tahan lama dan bisa dikirim ke daerah2 yg terpencil ya mba.
ReplyDeleteAku kirain THN ini bisa normal lagi saat kurban, ternyata ttp blm bisa. Tahun lalu dan THN ini juga, aku beli kurbannya lewat papaku sih, dan nanti mau didistribusikan ke kampungnya di Sorkam tapanuli, yg termasuk remote banget juga mba. Krn saat ini masih ada papa, jadi aku slalu kurban lewat beliau dulu. Mungkin ntr baru cobain lewat rumah zakat ini . Apalagi aku suka konsep mereka dlm mengolah dagingnya :)
sedih ya mba.. mudah2an pandemi ini segera berakhir.
DeleteAlhamdulillah mba masih bisa qurban, ada papa juga yang bantuin ya buat distribusinya. semoga berkah ya mba fan..