5 Strategi Meningkatkan Penjualan Bisnis Agar Tetap Eksis di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0, kata ini tentu sudah tak asing lagi terdengar ditelinga kita. Ya, revolusi industri 4.0 belakangan ini marak sekali diperbincangkan. Baik itu dikalangan pelajar, mahasiswa, tokoh nasional, hingga tokoh internasional. Mengapa demikian? Sebab revolusi industri 4.0 dapat membawa perubahan besar-besaran dibidang industri yang berdampak luas pada kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Pada era ini, perkembangan internet begitu cepat serta diikuti dengan teknologi baru dalam data sains, artificial intelligent atau kecerdasan buatan, robotik, cloud, cetak tiga dimensi, dan teknologi nano.

Kita sebagai generasi milenial tentu harus siap menghadapi perubahan ini. 

Indonesia sendiri, kini telah menapaki revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan bermunculan teknologi yang serba digitalisasi dan otomasi. Contohnya saja, sekarang ini marak sekali bermunculan aplikasi berbasis online yang sangat memudahkan para penggunanya. 

Untuk berbelanja misalnya, kini kita tak perlu repot mendatangi toko-toko konvensional. Kita hanya perlu tersambung ke internet, lalu melakukan belanja online. Hanya dengan sekali klik maka barang yang diinginkan bisa diantar ke rumah kita. Pun begitu dengan transportasi, kini marak sekali transportasi online, sebut saja go-jek atau grab. Bahkan dalam melakukan pembayaran tol pun kini dipermudah dengan adanya sistem e-money.

Layaknya koin yang memiliki dua sisi yang berbeda, revolusi industri 4.0 tidak hanya membawa keuntungan bagi sektor industri, tetapi juga menjadi tantangan bagi para tenaga kerja. 

Betapa tidak, berkembangnya sistem digitalisasi dan otomasi tentunya akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia kini dapat digantikan dengan sistem atau robot. 

Contohnya saja pada sebuah hotel di Korea, kini telah diciptakan hotel dengan teknologi Artificial Intellegence (teknologi buatan) yakni dengan memasang speaker pintar di hotel tersebut. Dengan perangkat tersebut maka pengunjung hotel dapat menggunakan speaker untuk menyalakan lampu, mengubah saluran televisi bahkan untuk memesan handuk dilayanan kamar. Canggih bukan? 

Tidak hanya itu, bahkan di China, restoran-restoran sudah menggunakan robot untuk melayani pelanggannya. Ya, tenaga manusia benar-benar sudah tergantikan. 

Sumber gambar dari sini

Beberapa ilustrasi tersebut menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi akibat dari revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 

Revolusi industri 4.0 tidak sekonyong-konyong hadir begitu saja. Tentunya sebelum memasuki era ini, dunia sudah dihadapi dengan tiga kali revolusi industri. Revolusi industri 1.0 terjadi ketika ditemukannya mesin uap oleh james watt pada tahun 1766. Penemuan ini amat penting karena sebelum ada mesin uap kita hanya bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air dan tenaga angin, dimana tenaga tersebut memiliki keterbatasan. 

Sementara itu, revolusi industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik. Pada masa ini, listrik mulai dapat menggantikan tenaga uap sebagai sumber daya utama. Dengan ditemukannya tenaga listrik, muncul berbagai penemuan baru seperti pesawat telepon, mobil dan pesawat terbang. Lalu, revolusi industri 3 ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet. 

Revolusi ini mengubah masyarakat menjadi lebih maju. Pelaku bisnis pun berubah mengikuti revolusi ini. Hal ini mengakibatkan produsen lebih memilih menggunakan tenaga mesin ketimbang manusia. Tujuannya tentu saja agar dapat menekan biaya produksi. 

Lalu bagaimana menghadapi revolusi industri 4.0? 

Dalam menghadapi era ini, tentunya kita harus memiliki kemampuan belajar yang tinggi agar dapat mengikuti perubahan yang berlangsung amat cepat. Sebab, di era ini, industri akan memasuki dunia virtual dan dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. 

Hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis. Bisa kita lihat, kini banyak toko konvensional yang mengalami persoalan cukup serius, yakni minimya pengunjung yang datang. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih memilih berbelanja dengan menggunakan sistem online. Dari mulai membeli baju, sepatu, buku hingga makanan, semuanya memanfaatkan sistem belanja online. 

Jika tidak ingin tergerus oleh zaman, maka para pelaku bisnis ini juga harus melebarkan sayapnya dengan membuka bisnis online. Namun, membuka bisnis online pun tak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan strategi khusus agar dapat meningkatkan penjualan. 

Bagaimana strategi yang dapat dilakukan? Yuk simak, 5 strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan penjualan bisnis agar tetap eksis di era revolusi industri 4.0. 

Konsumen kini menuntut adanya produk yang memiliki inovasi baru dan berbeda dari produk-produk pada umumnya. Untuk itu sebagai pelaku bisnis, kita perlu memperbaharui ide-ide pada produk yang ditawarkan agar konsumen tertarik untuk menjajal produk yang kita tawarkan. 

Contohnya pada pelaku bisnis kuliner. Semisal dahulu menawarkan makanan berupa pisang bakar atau pisang goreng, kini pisang dapat disulap menjadi makanan olahan lain, nugget pisang misalnya. Nugget yang mulanya berbahan dasar ayam, kini dapat diolah dengan menggunakan pisang sebagai bahan utama. Ini merupakan terobosan baru yang tentunya dapat mengundang konsumen untuk menjajal produk tersebut.  

Persaingan dalam bisnis yang kian pesat membuat para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk menumpahkan segala ide kreatifnya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan produk yang sedang diminati oleh masyarakat. 

Contohnya saja pelaku bisnis dibidang teknologi, kini sedang marak inovasi terbaru dari sebuah smartphone, yaitu dengan menciptakan smartphone yang memiliki performa tinggi dan mumpuni untuk bermain game serta dijual dengan harga yang murah. Para pelaku bisnis ini tentunya harus mengikuti trend tersebut. Kegagalan dalam mengikuti trend dapat membuat para pelaku bisnis akan kehilangan pasar. Oleh karenanya, mengikuti perkembangan yang sesuai dengan trend saat ini perlu dilakukan agar bisnis yang berjalan bisa tetap eksis.

Tak bisa dipungkiri, adanya internet mengubah cara hidup sebagian besar masyarakat. Jika biasanya orang berbelanja dengan mendatangi toko konvesional, kini sudah ada online shop yang siap sedia setiap saat melayani para pembeli. Ya, kini hampir semua orang menggunakan internet. 

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia sepanjang tahun 2017 meningkat menjadi 143,26 jiwa atau setara 54,7% dari jumlah penduduk. Mayoritas pengguna internet berasal dari kalangan masyarakat urban. Mereka sehari-hari menggunakan internet untuk berkomunikasi, membeli barang, memesan transportasi hingga berbisnis. 

Oleh karenanya membangun sebuah website pribadi amat penting dilakukan oleh para pelaku bisnis agar dapat membangun kepercayaan konsumen. Manfaat lain yang dapat dirasakan jika memiliki website pribadi adalah dapat menjangkau target pasar yang lebih luas. Selain itu, modal yang dikeluarkan pun lebih kecil karena tidak perlu menyewa toko atau ruko. Namun, membuat website juga diperlukan strategi agar dapat meyakinkan konsumen. 

“Lantas, bagaimana agar dapat membuat website yang profesional? Saya masih awam dalam pembuatan website” 

Tenang saja, kini sudah banyak perusahaan yang menyediakan jasa dalam membuat website, niagahoster contohnya. 

Niagahoster adalah perusahaan yang menyediakan layanan hosting terbaik dan domain termurah dengan kualitas uptime dan akses website yang cepat. Saya pun sudah hampir 2 tahun menggunakan layanan dari niagahoster. Domain yang saya miliki ini, saya beli dari niagahoster. 

Yang saya suka dari niagahoster adalah harganya terjangkau dan pelayanannya yang maksimal, sangat fast respon dalam melayani pelanggan. Jika kita kurang paham dalam memasang domain atau hosting, niagahoster siap memberikan bantuan dan tutorialnya. 

Jadi, gak ada alasan lagi untuk tidak membangun sebuah website pribadi. Sebab, memiliki website merupakan salah satu kunci kesuksesan para pelaku bisnis 

Memiliki jaringan yang luas sangat penting bagi para pelaku bisnis. Dengan memiliki jaringan yang luas maka jangkauan pasar pun menjadi lebih luas. Hal ini membuat para pelaku bisnis akan mendapatkan konsumen yang lebih banyak. 

Untuk memperluas jaringan bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan teknik promosi agar dapat menarik hati konsumen. Salah satu teknik promosi yang cukup ampuh dalam menggaet hati konsumen adalah dengan melakukan endorse produk kepada tokoh publik seperti selebgram atau blogger. Hal ini sangat ampuh dalam mengenalkan produk yang dijual kepada masyarakat luas. 

Bisnis online sudah semakin menjamur, terlebih di era digital ini sudah banyak marketplace atau e-commerce yang memfasilitasi jual beli dari berbagai toko. Oleh karena itu, hendaknya para pelaku bisnis begabung dengan marketplace atau e-commerce agar semakin banyak mendapatkan pelanggan. 

Selain itu, bergabung dengan e-commerce juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Sebab, proses pembayaran menjadi lebih aman karena ada pihak ketiga yang bertanggung jawab. 

KESIMPULAN 

Revolusi industri 4.0 membawa perubahan besar-besaran dalam berbagai aspek, tak terkecuali di bidang bisnis. Di era ini, iklim bisnis telah berubah, besarnya sebuah perusahaan tidak lagi menjadi jaminan. Bisnis konvensional berubah menjadi berbagai macam bisnis baru. Untuk itu para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki daya inovasi dan kreatifitas yang tinggi serta dapat mengikuti trend yang sedang berjalan agar bisnis yang dimiliki bisa tetap bertahan dan tetap eksis. 

Salam,

Sumber :

-https://www.dkampus.com/2018/11/revolusi-industri-4-0-dan-generasi-milenial/ 

-http://travel.tribunnews.com/2018/08/06/gantikan-manusia-restoran-di-china-ini-gunakan-robot-canggih-tuk-layani-pelanggan

-https://properti.kompas.com/read/2018/09/29/130000621/korea-dan-vietnam-garap-hotel-artificial-intelligence-